Monday, November 14, 2016

Kerajaan Ho-ling (Kaling)

Kerajaan Ho-ling (Kaling)
Kerajaan Ho-ling (Kaling)

Selain di Jawa Barat, pengaruh tradisi Buddha berkembang pula di Jawa Tengah. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya Kerajaan Ho-ling sekitar abad ke-7 M.

Menurut berita Cina dari zaman Dinasti Tang (618-906 M) disebutkan bahwa di Pulau Jawa pernah berdiri sebuah Kerajaan Ho-ling yang letaknya di Cho-po (Jawa). Disebutkan pula bahwa kerajaan tersebut telah mengirim utusan ke Negeri Cina pada 647 M, 666 M, 818 M dan setelah itu tidak pernah mengirim utusan lagi.

Menurut ahli sejarah, nama Ho-ling digunakan untuk menyebut Kerajaan Kaling yang letaknya di sebelah utara Jawa Tengah. Seorang pendeta Buddha Cina, I Tsing menyebutkan bahwa pada 664 M seorang yang bernama Hwining datang ke Ho-ling dan tinggal menetap selama tiga tahun (664-667 M). Dengan bantuan Jinanabhadra (seorang pendeta Ho-ling), Hwining menerjemahkan kitab suci agama Buddha-Hinayana dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.

Perekonomian Kerajaan Ho-ling diberikan oleh Berita Cina yang menyatakan bahwa masyarakatnya menghasilkan kulit penyu, emas, perak, cula badak, dan gading gajah.

Kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kerajaan Ho-ling sudah tertata secara baik. Hukum berjalan dengan baik dengan raja yang tegas dan adil kepada rakyatnya, termasuk kepada keluarga kerajaan. Penegakan hukum sangat dijalankan, terutama pada masa pemerintahan Ratu Sima.



Sumber : Buku Sejarah karya Nana Supriatna
Kerajaan Ho-ling (Kaling)
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.