Monday, November 14, 2016

Kesultanan Gowa Tallo (Kesultanan Makassar)

Kesultanan Gowa Tallo (Kesultanan Makassar)
Kesultanan Gowa Tallo (Kesultanan Makassar)

Gowa-Tallo adalah kesultanan yang bercorak agama dan budaya Islam. Kedua kesultanan itu berpusat di Sombaopu (Makassar). Selain Gowa-Tallo, di Sulawesi Selatan terdapat pula kesultanan Islam lainnya, yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Luwu.

Pada 1605 M, Sultan Gowa-Tallo, Kraeng Tuningallo memeluk agama Islam dan memakai gelar Sultan Alaudin Awwalul Islam. Ia kemudian menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan. Ia mengajak Bone, Soppeng, Wajo dan Luwu untuk memeluk agama Islam. Namun, mereka menolak dan terjadilah peperangan yang dimenangkan oleh Gowa-Tallo. Sejak saat itu, agama Islam menyebar luas di Sulawesi Selatan.

Pada 1639 M, Sultan Alaudin wafat. Kedudukannya digantikan oleh putranya, Sultan Muhammad Said (1639-1653 M). Raja Gowa-Tallo yang paling berarti menentang belanda adalah Sultan Hasanuddin yang mendapat julukan Ayam Jantan dari Timur.

Pada saat tentara Belanda yang dipimpin oleh Cornelis Spellman menyerbu Makassar dan Pulau Buton, Sultan Hasanuddin terdesak dan terpaksa menerima tawaran berunding dan menghasilkan Perjanjian Bongaya (1667 M). Dengan perundingan tersebut, Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Makassar, memperoleh izin mendirikan Benteng di Makassar dan Kerajaan Gowa-Tallo harus melepaskan daerah Bone dan pulau-pulau lainnya.

Gowa-Tallo merupakan pusat perdagangan terpenting di Indonesia bagian Timur. Para pedagang dalam dan luar negeri banyak yang berdagang di sana. Hasil buminya terutama rempah-rempah merupakan barang dagangan yang laku di pasaran dunia. Setelah Belanda melakukan monopoli dagang, perdagangan di Kesultanan Gowa-Tallo menjadi lumpuh. Rakyat tidak bebas berdagang karena barang dagangannya harus dijual kepada Belanda dengan harga yang telah ditentukan.

Perkembangan sosial Kesultanan Gowa-Tallo telah berjalan cukup baik. Kehidupan sosial-budayanya dipengaruhi oleh agama Islam. Sebelum pengaruh agama dan budaya Islam masuk, kehidupan sosial Kesultanan Gowa-Tallo dipengaruhi oleh kebudayaan pra-Islam. Bahkan, sampai sekarang sebagian penduduk Sulawesi Selatan masih mempertahankan kepercayaan warisan nenek moyangnya.



Sumber : Buku Sejarah karya Nana Supriatna.
Kesultanan Gowa Tallo (Kesultanan Makassar)
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Suka dengan postingan di atas? Silakan berlangganan postingan terbaru langsung via email.